Kontroversi Bobot Motor Drag di Kelas FFA
Trendypromo
Mandira menerapkan aturan untuk kelas sport dan FFA minimal bobotnya
yang sebelumnya 120 kg jadi 110 kg, sedangkan bebek dan skutik minimal
100 kg.
Implementasi di lapangan terhadap regulasi tersebut enggak ada permasalahan, kecuali untuk mereka yang turun di kelas Free For All (FFA) dengan menggunakan skutik. Kebanyakan mereka sudah menggunakan rangka alumunium dan yang pakai joki mungil, terpaksa menambah bobot sampai 20 bahkan ada yang 25 kg.
“Motor jadi enggak stabil dan berbahaya bila secara mendadak ditambah bobotnya sampai 20 kg,” kata Hendra Kecil, joki JFK Racing 142 dengan alasan enggak aman mengurungkan niatnya bertarung di kelas tersebut.
Apa yang dikatakan joki bertubuh mungil itu, juga disetujui oleh Rio Teguh. Menurutnya ini adalah tantangan buat tim dan mekanik untuk membuat bobot motor yang pas buat joki cilik. “Kalau dadakan dan tanpa persiapan, menambah bobot lebih dari 10 kg itu jadi membahayakan keselamatan joki,” jelasnya.
Ada usulan bobot untuk skutik FFA disamakan dengan kelas skutik lainnya, jadi skutik yang dipakai buat FFA bobotnya 100 kg. Selain lebih aman, dianggap bisa lebih kompetitif antara skutik dan jenis motor sport.
Namun Anas Riswanto menolak usulan tersebut. “Jangan aturannya yang diubah, namun membuat skutik FFA berbobot 110 kg yang lebih aman mestinya
Implementasi di lapangan terhadap regulasi tersebut enggak ada permasalahan, kecuali untuk mereka yang turun di kelas Free For All (FFA) dengan menggunakan skutik. Kebanyakan mereka sudah menggunakan rangka alumunium dan yang pakai joki mungil, terpaksa menambah bobot sampai 20 bahkan ada yang 25 kg.
“Motor jadi enggak stabil dan berbahaya bila secara mendadak ditambah bobotnya sampai 20 kg,” kata Hendra Kecil, joki JFK Racing 142 dengan alasan enggak aman mengurungkan niatnya bertarung di kelas tersebut.
Apa yang dikatakan joki bertubuh mungil itu, juga disetujui oleh Rio Teguh. Menurutnya ini adalah tantangan buat tim dan mekanik untuk membuat bobot motor yang pas buat joki cilik. “Kalau dadakan dan tanpa persiapan, menambah bobot lebih dari 10 kg itu jadi membahayakan keselamatan joki,” jelasnya.
Ada usulan bobot untuk skutik FFA disamakan dengan kelas skutik lainnya, jadi skutik yang dipakai buat FFA bobotnya 100 kg. Selain lebih aman, dianggap bisa lebih kompetitif antara skutik dan jenis motor sport.
Namun Anas Riswanto menolak usulan tersebut. “Jangan aturannya yang diubah, namun membuat skutik FFA berbobot 110 kg yang lebih aman mestinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar